Jawa Barat

Dosen UGM jadi Ketua LDII Yogyakarta

Yogyakarta (26/9). Rapat paripurna Musyawarah Wilayah VII LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan secara aklamasi mengangkat Atus Syahbudin pada Minggu (26/9). Ia menggantikan Wahyudi sebagai Ketua DPW LDII DIY, yang sebelumnya tak ingin dicalonkan lagi untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda.

Setelah pemilihan itu Atus menegaskan, ia akan mengemban amanah sebaik mungkin dengan bekerja sama dengan seluruh pengurus DPW LDII DIY. “Selain kami banyak yang lebih pantas dan lebih senior memimpin LDII DIY. Namun amanah ini akan kami laksanakan sebaik-baiknya,” ujar Atus Syahbudin yang juga pengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Atus, ia biasa dipanggil, telah aktif berorganisasi sejak bersekolah di SMAN 3 Yogyakarta. Ia bahkan pernah menjadi Ketua Rohis SMAN 3 Yogyakarta, Sekretaris Badan Kerjasama antar Masjid (BKAM) se-Kelurahan Klitren, Ketua Himpunan Mahasiswa Dakwah Islam Yogyakarta, dan Ketua PD. Senkom Mitra Polri DIY.

Setelah enam tahun mengajar sebagai dosen tetap di Fakultas Kehutanan UGM (2002-2008), Atus melanjutkan S2 di Universitas Ehime (2008-2010) dan S3 di The United Graduate School of Agricultural Sciences, Universitas Ehime (2010-2013).

Atus mengakui, ia banyak belajar dari ketua sebelumnya. Ia meminta para generasi muda menghormati para sesepuh di organisasi, “Kami merasa berat melepas beliau, karena kepemimpinannya sedang menanjak,” ujarnya. Sebagai penghormatan kepada seniornya itu, Atus memberikan kenang-kenangan uang sepuluh euro, sebagai simbol 10 tahun Wahyudi sukses memimpin LDII DIY.

Menurutnya, kunci LDII menjadi organisasi yang profesional dan mandiri, karena para pengurusnya melaksanakan tugas dengan sakdermo dan amal saleh, “Warga LDII tak banyak alasan ketika melaksanakan tugas, tidak mengenal ra mlaku yen ra ono duite (tidak jalan kalau tidak ada uangnya,” pungkasnya. Ia menegaskan, akan melanjutkan kerja Wahyudi untuk mewujudkan insan yang profesional religius.

Sementara itu Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan LDII DIY telah menyelesaikan tugas besar yakni konsolidasi dengan mulus, “Muswil VII LDII DIY berjalan dengan mulus, itu menunjukkan LDII DIY adalah organisasi yang profesional,” ujarnya pada saat penutupan acara.

Konsolidasi yang mulus menurut Chriswanto, tak semuanya bisa melaksanakannya. Ia mengapresiasi kerja Wahyudi yang memimpin LDII DIY selama 10 tahun. Chriswanto mengingatkan bahwa keberhasilan organisasi adalah kerja ketua-ketua sebelumnya, “Para sesepuh organisasi harus tetap diajak berkonsultasi dalam melaksanakan program kerjanya,” imbuhnya.

Tantangan ke depan kian beragam dan kompleks, yang membutuhkan energi besar, “Kepemimpinan saat ini di DPW LDII DIY diisi anak-anak muda, ini merupakan keberhasilan dalam pengkaderan organisasi,” ujarnya. Ia meminta semua pengurus LDII termasuk Atus Syahbudin tidak canggung melaksanakan tugasnya.

“Organisasi kita menyebut dewan kepimpinpinan dijalankan dengan kolektif kolegial, artinya Mas Atus tidak bekerja sendirian tapi bekerja bersama-sama dengan pengurus organisasi lainnya,” kata Chriswanto.

Agar kepemimpinan kolektif kolegial bisa berjalan dengan baik, maka butuh pengorbanan, melihat setiap pengurus dari sisi baiknya untuk menciptakan team work, selalu bermusyawarah dan menjalan hasilnya dengan sungguh-sungguh, serta taat asas.

Leave a Reply