Perempuan Sebagai Ketahanan Keluarga
Bandung(03/10) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Bandung mengadakan webinar bertajuk “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi” melalui Zoom Meeting dan Live streaming Youtube, Minggu (03/10/2021).
Hadir dalam webinar tersebut Ketua DPD LDII Kota Bandung H. Edi Sunandar, A.Md, Ketua Panitia Gayatri Ayu Andari, Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung Dra. Hj. Teti Mardiana, MM dan Pengusaha di bidang kuliner Mega Agna.
H. Edi Sunandar menjelaskan bahwa webinar ini adalah program yang ada di DPD LDII Kota Bandung dalam rangka melaksanakan kontribusi LDII kepada masyarakat Kota Bandung di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera.
“Targetnya semua perempuan khususnya ibu-ibu warga LDII Kota Bandung memiliki kemampuan mengkondisikan keluarga ke arah yang lebih baik,” ucapnya dalam sambutan pembukaan yang diikuti oleh 26 Pimpinan Cabang (PC) serta 69 Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Kota Bandung.
Ketua panitia webinar Gayatri Ayu Andari menambahkan bahwa tujuan webinar ini adalah untuk memberikan edukasi kepada perempuan. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada perempuan terutama kepada ibu-ibu dalam hal mengelola stress, menjaga kesehatan psikis keluarga, mengontrol pendidikan anak, serta membangun ekonomi keluarga di masa pandemi.”
Pemateri pertama, Hj. Teti Mardiana menekankan bahwa perempuan atau Ibu mempunyai peran yang cukup vital dalam menjaga kesehatan psikis keluarga. Ekspresi ibu juga sangat berpengaruh pada kebahagiaan suatu keluarga.
“Peran kita perempuan dalam menjaga kesehatan psikis keluarga ini kita bisa lihat ke dalam diri kita sendiri, Ibu sebagai central di dalam keluarga. Ibu yang menjalani kehidupan dunia dengan bahagia, dapat menularkan energi positif kepada anggota keluarga, utamanya anak dan suami,” ucapnya.
Pemateri kedua, pengusaha kuliner Mega Agna menjelaskan mengapa perempuan sangat perlu membangun usaha, karena wanita sebagai Ibu rumah tangga ibaratnya sekoci bagi kapal induk keluarga. Layaknya sekoci keluarga, perempuan tentunya harus dalam keadaan siap pakai dalam menyelamtkan ekonomi keluarga.
“Jadi jika diibaratkan, suami dan keluarga adalah kapal dan kita perempuan gak tahu qodar Allah itu akan seperti apa kedepannya. Dan kita perempuan harus siap untuk menjadi sekoci agar kapal itu tidak karam, dan ini yang menjadi trigger saya untuk terus belajar berwirausaha,” kata Mega.
Harapan panitia dalam webinar kali ini, para perempuan khususnys ibu-ibu bisa menambah ilmu baru, bisa bermanfaat, dan bisa berkelanjutan dalam praktiknya. Sehingga perempuan dan ibu semakin kuat sebagai agen ketahanan nasional, ketahanan keluarga dalam menghadapi covid-19.
Reporter : Rayza Fauzan Al Habsy