Jawa Barat

Petani Pangalengan Keluhkan Naiknya Obat hama penyakit

Bandung (09/01)- Menjadi salah satu wilayah dengan keindahan alam yang luar biasa, setiap sudut di Bandung memiliki pemandangan alam yang luas dan menyejukkan mata. Tak heran, banyak daerah-daerah di Bandung dijadikan tempat wisata alam yang banyak digemari masyarakat, salah satunya adalah wisata alam daerah Pangalengan.

Tak hanya itu wisata alam, daerah Pangalengan yang terletak di selatan kabupaten Bandung inipun terkenal dengan daerah pertanian, peternakan, dan perkebunan teh yang sebagian pengelolaannya dikelola oleh sekelompok masyarakat sekitar. Salah satunya adalah Wahyu Tatang yang berprofesi sebagai petani kentang, kubis dan sawi putih di Kp. Pasir Malang Desa, Margaluyu Kec. Pangalengan ini, ia menceritakan perjalananya dalam 2 tahun terakhir selama pandemi Covid-19.

Di era pandemi Covid 19 ini, disrupsi yang dihadapi petani kian kencang menyebabkan rantai pasok pangan mengalami gangguan yang serius. Penurunan hasil produksi yang terjadi selama pandemi mempengaruhi beberapa faktor lainnya dalam bertani.

“Obat hama penyakit yang harganya naik, mempengaruhi biaya produksi. Tetapi hasil panen saat pandemi kurang stabil selama 2 tahun terakhir dan pemasukan yang didapatkan dibawah rata-rata” ujar Wahyu.

Kendala lain dalam bertani adalah perubahannya iklim cuaca yang tak menentu, cuaca yang ekstream juga dapat mengurangi hasil produksi dan rentan terhadap hama penyakit seperti akar ganda dan lodoh (busuk daun).

Hasil produksi yang mereka panen akan di salurkan kepada pengepul untuk dijual kembali di pasar. Namun dengan kendala yang dialami selama pandemi Wahyu berharap para pemuda dapat turut serta dalam membangun stabilitas kalkulasi harga panen agar kembali stabil sehingga dapat menyeimbangkan biaya produksi dan biaya panen. (Indah/Lines)

Leave a Reply