LDII Sumbar Soroti Dampak Efisiensi, Dorong UMKM dan Wirausaha Mandiri
Padang (16/03) – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat menggelar media gathering guna mempererat hubungan dengan insan pers. Acara yang berlangsung di VIP Room TEDE Coffee pada Minggu (16/3) ini membahas kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo serta dampaknya terhadap masyarakat.
Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Sumbar, H. Afrizal Yaman, menekankan peran strategis media dalam membangun pemahaman publik mengenai kebijakan pemerintah, terutama dalam menghadapi efisiensi anggaran.
“Media menjadi ujung tombak dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kesadaran publik. Efisiensi anggaran harus disikapi dengan pola hidup hemat dan produktif,” ujarnya saat berbuka puasa bersama wartawan.
Dalam diskusi, Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi, mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran sebagai bagian dari efisiensi telah mencapai lebih dari Rp140 miliar. Meski begitu, proyek strategis seperti Tol Padang-Pekanbaru dan Fly Over Sitinjau Lauik tetap harus mendapat dukungan penuh karena berdampak pada produktivitas masyarakat.
Afrizal menambahkan, efisiensi anggaran berimbas pada sektor tenaga kerja, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menerapkan konsep muzhid-mujhid dalam Islam, yakni hidup sederhana tanpa berlebihan, namun tetap bekerja keras dan mencari peluang.
“Momen Ramadan bisa dimanfaatkan untuk berhemat sekaligus meningkatkan kepedulian sosial, membantu mereka yang terdampak kebijakan ini,” tambahnya.
LDII Sumbar juga menyoroti pentingnya pengembangan sektor pertanian, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan UMKM melalui pembentukan Nagari Creative Hub.
Wakil Ketua DPW LDII Sumbar, H. Bayu Perdana Putra, menekankan perlunya transparansi pemerintah dalam menyampaikan kondisi keuangan daerah agar tidak menimbulkan keresahan sosial.
“Dalam kondisi krisis, komunikasi publik harus diperkuat. Selain itu, masyarakat perlu didorong untuk berwirausaha sebagai alternatif sumber penghidupan,” ujarnya.
Bayu juga menanggapi fenomena tagar ‘Kabur Dulu Aja’, yang mencerminkan kekecewaan generasi muda terhadap sulitnya lapangan kerja di dalam negeri.
“Pergi ke luar negeri untuk belajar atau bekerja adalah hak individu. Namun, tetaplah menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia dan siap berkontribusi saat dibutuhkan,” pesannya.
Sekretaris DPW LDII Sumbar, H. M. Abdillah, menyoroti pentingnya peran kepala daerah yang baru dilantik dalam menjaga stabilitas masyarakat.
“Pemimpin harus sadar bahwa mereka dipilih untuk melayani rakyat. Jangan sampai kebijakan atau pernyataan mereka justru membuat masyarakat resah,” katanya.
Melalui media gathering ini, LDII Sumbar berharap sinergi dengan media semakin kuat dalam menyampaikan kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah. Dengan komunikasi yang baik, Sumatera Barat dapat terus berkembang menuju masyarakat yang lebih sejahtera.